article-image

Sumber Gambar: https://unsplash.com/photos/zcGFUYIE26I

Topik: Info Tania Rural Judul: Mengenal Masa Pertumbuhan Padi Keywords: Padi, Tanam, Waktu

Mengenal Masa Pertumbuhan Padi

Beras merupakan salah satu sumber makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut membuat tanaman padi (Oryza sativa) banyak dibudidayakan untuk dapat mencukupi permintaan tersebut. Terdapat beragam varietas tanaman padi yang tersebar di Indonesia, mulai dari jenis padi yang biasa ditanam di sawah hingga padi yang dapat ditanam di lahan yang lebih kering.

Secara umum, padi membutuhkan sekitar 120 hari untuk bisa dipanen. Selama masa pertumbuhan tersebut, tanaman padi akan melewati beberapa fase meliputi:

  1. fase vegetatif (0-60 hari)
  2. fase generatif (60-90 hari)
  3. fase pematangan (90-120 hari)

Masing-masing fase menuntut perlakuan khusus agar pertumbuhan menjadi optimal. Oleh karena itu, fase pertumbuhan padi perlu dikenali lebih lanjut.

Baca juga:Perbedaan Pupuk Kandang agar pupukmu sesuai dengan kebutuhan tanaman

Fase Vegetatif Fase ini terjadi sejak hari pertama hingga hari ke-30 setelah bibit padi disebar. Bibit padi yang telah disemai hingga berusia 14-20 HSS dipindah tanam. Hal ini ditujukan untuk membuat tanaman padi menjadi lebih panjang dan mampu mentoleransi stress.

Terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat fase ini, yaitu pemupukan dilakukan dengan lengkap pada media tanam setidaknya 1 minggu setelah padi dipindah tanam dan bukan pada waktu persemaian. Padi sangat memerlukan nutrisi seimbang pada tahap ini.

Umumnya sebagian varietas padi akan membentuk anakan setelah terbentuk daun ke-5 hingga ke-15 setelah sebar. Semakin banyak anakan yang terbentuk maka semakin besar peluang untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak.

Fase Generatif Fase ini ditandai dengan memanjangnya ruas teratas pada batang, berkurangnya jumlah anakan yang akan terbentuk, munculnya daun bendera, dan pembungaan. Fase pembungaan membutuhkan waktu selama 10 hingga 14 hari.

Fase ini bisa disebut fase pembungaan bila 50% bunga telah keluar. Keseragaman pembungaan ditentukan oleh dosis dan jenis pupuk susulan. Tidak dianjurkan untuk menggunakan pupuk dengan unsur nitrogen (N) yang berlebih pada pemupukan ke-3 karena dapat menghambat proses pembungaan. Pada fase penyerbukan, yang ditandai dengan keluarnya benang sari dari tiap cabang, tidak dianjurkan untuk melakukan penyemprotan karena dapat mengganggu jatuhnya benang sari ke kepala putik sehingga menyebabkan biji hampa.

Baca juga: Penyebab Tanaman Gagal Panen agar bisa dihindari dan segera diatasi

Fase Pematangan Fase ini terbagi kedalam 4 tahapan, yaitu masak susu, kuning, penuh, dan mati.

Ciri-ciri tanaman padi yang telah memasuki tahap masak susu adalah tanaman masih berwarna hijau tapi malainya sudah merunduk, ruas batang bawah terlihat kuning, dan bila gabah di pencet akan keluar cairan seperti susu. Sebaiknya ketinggian air dijaga pada kisaran 5-7 cm dan tahap ini sangat berpotensi terserang hama walang sangit.

Pada tahap masak kuning, seluruh tanaman padi sudah terlihat berwarna kuning dan hanya buku-buku atas yang masih berwarna hijau. Isi gabah sudah keras tetapi masih mudah pecah bila di pencet. Bila padi sudah memasuki pada tahap ini, lahan harus dikeringkan.

Pada tahap masak penuh, seluruh tanaman sudah berwarna kuning (termasuk buku atas) dan batang mulai mengering. Tahap ini terjadi sekitar 7 hari setelah tahap masak kuning dan sangat dianjurkan untuk dilakukan pemanenan.

Pada tahap masak mati, isi gabah padi menjadi keras dan kering sehingga bisa menyebabkan kerontokan.

Ayo Tentukan Takaran Pupuk Padimu! Nah, sekarang kamu sudah lebih mengerti kan tahapan pertumbuhan padi? Tapi masih bingung dengan dosis pemupukannya? Kamu bisa langsung hitung kebutuhan pupuk untuk tanaman padimu di Aplikasi Dokter Tania dengan gratis!

Sumber http://cybex.pertanian.go.id/artikel/92434/-fase-pertumbuhan-tanaman-padi/ http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/tahukah-anda/tiga-fase-pertumbuhan-padi Dwi Rachmi Safitri, Thya. "Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Subang Jawa Barat." (2020).

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang